Sunday 5 May 2013


Komputasi Awan
Indra Satyabrata
58409010

Tidak ada keraguan bahwa salah satu topik paling hangat di dunia IT saat ini adalah cloud computing. Dengan segudang keuntungan bagi dunia bisnis, banyak organisasi dan perusahaan yang mentransformasi infrastruktur ITnya ke model cloud computing. Sayangnya sisi positif ini membawa rumor tidak sedap sehingga membuat hati para profesional IT menjadi galau. Rumor tersebut menyebutkan cloud computing akan menurunkan tingkat kebutuhan industri akan tenaga profesional IT.
Cloud computing adalah sebuah evolusi dalam dunia bisnis. Model tersebut hadir menawarkan peningkatan efisiensi dengan mereduksi biaya pengadaaan infrastruktur IT. Terlebih dengan automatisasi serta kemudahan dalam pengelolaannya, sepintas membawa kesan bahwa infrastruktur tersebut cukup dioperasikan oleh satu orang saja.
Cloud computing tidak akan menyingkirkan para profesional IT dari perusahaan begitu saja. Akan tetapi, cloud computing akan mengubah tren pekerjaan di bidang IT. Hal ini tentunya menuntut para staf IT untuk beradaptasi, mengupdate pengetahuan dan keahlian sesuai dengan perkembangan zaman.
Sebuah studi yang dilakukan oleh analis dari IDC melaporkan bahwa cloud computing akan menciptakan hampir 14 juta pekerjaan baru di seluruh dunia. Detailnya, laporan tersebut menunjukkan angka 8,8 juta untuk tahun 2013, yang meningkat di 2014 menjadi 11,3 juta. Angka tersebut terus naik hingga mencapai 13,8 juta pada tahun 2015. Ini nyata menunjukkan kebutuhan akan profesional IT yang terus meningkat seiring maraknya tren cloud computing.
Mengenai persebaran geografis, laporan tersebut menunjukkan dominasi pada wilayah China dan India. Hal ini salah satunya disebabkan karena kedua negara tersebut adalah negara yang paling cepat mengadopsi model cloud computing. Menyusul di belakang kedua negara tersebut adalah negara-negara dari kawasan Asia/Pasifik yang jumlahnya mengalahkan Eropa bahkan Amerika. Menariknya, Indonesia ikut memainkan peran penting dalam tren tersebut. Disebutkan bahwa bersama dengan China dan India, Indonesia akan menciptakan total 7 juta lapangan pekerjaan baru hingga tahun 2015. Meskipun Indonesia tergolong negara dengan jumlah pengangguran yang cukup tinggi, tetapi tren cloud computing akan menciptakan pertumbuhan lapangan kerja dari tahun 2012 hingga 2015 sebesar 102%. Tentunya ini merupakan angin segar bagi masyarakat Indonesia, khususnya mereka yang berkecimpung di dunia teknologi informasi.
 Perkembangan teknologi informasi di dunia dalam teknologi cloud computing mulai diadaptasi oleh perusahaan IT terkemuka di Indonesia seperti Telkom Sigma, BizNet, dan Metrodata. Teknologi ini memudahkan pengguna dalam mengakses data kapanpun tanpa harus menggunakan tempat penyimpanan data seperti harddisk atau flashdisk. Pengguna juga tidak perlu menginstall aplikasi di laptop atau PC untuk mengolah data karena aplikasi sudah disediakan di server penyedia jasa. Selain itu, cloud computing juga mempermudah dalam automatisasi data dan pengelolaannya.
Kemajuan teknologi seperti cloud computing adalah salah satu alternatif bagi instansi pemerintah dalam mengelola data negara. Data negara yang jumlahnya tidak sedikit tentunya memerlukan penyimpanan yang baik sehingga mudah dalam mengakses dan terjaga keamanannya. Teknologi ini mampu memenuhi kebutuhan dalam penyimpanan dan keamanannya. Namun, tentunya instansi pemerintah perlu menganalisis dan mengkaji ulang sebelum memutuskan untuk beralih ke teknologi cloud computing. Anggaran penyimpanan data dengan jasa ini tentu tidak murah dan tidak selalu menguntungkan.
Unsur kerahasiaan juga menjadi pertimbangan karena menyangkut kekayaan negara dan rahasia penting yang tidak boleh diketahui oleh orang yang tidak berkepentingan. Selain itu, pemerintah perlu mempelajari teknologi ini terlebih dahulu. Efek samping jika memilih teknologi ini adalah semakin banyak jumlah pegawai yang berkurang pekerjaannya karena telah dikerjakan oleh pegawai dari pihak penyedia jasa cloud computing. Ini perlu dipertimbangkan oleh pimpinan di instansi pemerintah.

Pengertian Cloud Computing
Komputasi awan (cloud computing) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dan pengembangan berbasis internet (awan). Cloud computing merupakan layanan jasa teknologi informasi yang menyediakan perangkat atau infrastruktur melalui koneksi internet untuk memenuhi kebutuhan pengguna layanan. Penyedia jasa layanan cloud computing seperti Microsoft Cloud, Google, dan Sales Force.
Cloud computing adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server. Komputasi awan saat ini merupakan trend teknologi terbaru, dan contoh bentuk pengembangan dari teknologi Cloud Computing ini adalah iCloud.

Jenis jasa cloud computing dibagi menjadi 3, yaitu:
  • SaaS (Software as a Service)
Layanan aplikasi tertentu yang dapat dimanfaatkan user dengan berlangganan seperti software sales di salesforce.com, Yahoo Premium di Yahoo, LotusLive! dan Microsoft Office 365.
  • PaaS (Platform as a Service)
Layanan penyedia modul siap pakai yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi, berjalan di atas platform tersebut seperti pengembangan game di Facebook, Google Android, dan Apple i-Tunes.
  • IaaS (Infrastructure a Service)
Layanan yang menyewakan perangkat untuk menjalankan aplikasi meliputi media penyimpanan, processing power, memory, sistem operasi, dan kapasitas.

Analisis PIECES

Untuk menentukan cloud computing layak diterapkan dalam instansi pemerintah tentu tidak mudah. Instansi pemerintah perlu melakukan analisis terlebih dahulu agar anggaran yang akan digunakan dalam kegiatan di tahun berjalan tidak melebihi anggaran yang telah ditentukan. Oleh karen itu, instansi pemerintah perlu melakukan analisis terhadap kinerja, ekonomi, pengendalian, efisiensi, dan pelayanan atau juga sering disebut dengan analisis pieces. Adapun pengertian dari analisis pieces sebagai berikut (Hanif Al Fatta, Analisis & Perancngan Sistem Informasi :2007):
·           Analisis Kinerja Sistem (Performance)
Kinerja adalah suatu kemampuan sistem dalam menyelesaikan tugas dengan cepat sehingga sasaran dapat segera tercapai. Kinerja diukur dengan jumlah produksi (throughput) dan waktu yang digunakan untuk menyesuaikan perpindahan pekerjaan (response time).
Kekurangan:
a.       Memerlukan koneksi internet padahal belum semua wilayah di Indonesia sudah memiliki koneksi internet.
b.      Koneksi internet di Indonesia belum stabil dan kurang memadai.
  • Analisis Informasi (Information)
Informasi merupakan hal penting karena dengan informasi tersebut pihak manajemen (marketing) dan user dapat melakukan langkah selanjutnya.
Kelebihan:
a.       Informasi mudah diakses dari berbagai penjuru dunia jika menggunakan jasa cloud computing.
Kekurangan:
a.       Pihak penyedia jasa cloud computing belum tentu dapat menjaga kerahasiaan informasi yang disimpan di server.
  • Analisis Ekonomi (Economy)
Pemanfaatan biaya yang digunakan dari pemanfaatan informasi. Peningkatan terhadap kebutuhan ekonomis mempengaruhi pengendalian biaya dan peningkatan manfaat.
Kelebihan:
a.       Menghemat biaya gaji pegawai setiap tahun.
b.      Mengurangi biaya pengadaaan dan pemeliharaan infrastuktur TIK.
c.       Tidak memerlukan biaya untuk diklat pegawai pemerintahan karena biaya dikeluarkan oleh pihak penyedia jasa cloud computing yang akan melakukan diklat bagi pegawainya.
d.      Tidak memerlukan biaya lisensi software yang digunakan karena pihak penyedia jasa cloud computing yang akan melakukannya.
Kekurangan:
Jika pihak penyedia jasa cloud computing tidak melakukan pemeliharaan dengan baik maka instansi pemerintah akan merugi.
  • Analisis Pengendalian (Control)
Analisis ini digunakan untuk membandingkan sistem yang dianalisa berdasarkan pada segi ketepatan waktu, kemudahan akses, dan ketelitian data yang diproses.
Kelebihan:
a.       Pihak penyedia jasa cloud computing bertanggung jawab terhadap aktifitas yang mencurigakan di server.
Kekurangan:
a.         Keamanan informasi negara belum tentu terjaga dengan baik karena banyak cracker/hacker yang memiliki keahlian mencuri bahkan merusak data yang disimpan di jasa cloud computing.
b.         Instansi Pemerintah perlu melakukan kontrol terhadap kualitas server yang digunakan oleh pihak penyedia jasa cloud computing.
c.         Perlu adanya kontrak terhadap pegawai yang menjaga server di pihak penyedia cloud computing agar dapat menjaga kerahasiaan data yang disimpan di server.
  • Analisis Efisiensi (Efficiency)
Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber tersebut dapat digunakan secara optimal. Operasi pada suatu perusahaan dikatakan efisien atau tidak biasanya didasarkan pada tugas dan tanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan.
Kelebihan:
a.       Waktu yang diperlukan dalam mengakses data lebih cepat.
b.      Operasional dan manajemen lebih mudah.
c.       Tidak memerlukan harddisk atau laptop dalam menyimpan data.
  • Analisis Pelayanan (Service)
Peningkatan pelayanan memperlihatkan kategori yang beragam. Proyek yang dipilih merupakan peningkatan pelayanan yang lebih baik bagi manajemen (marketing), user dan bagian lain yang merupakan simbol kualitas dari suatu sistem informasi.
Kelebihan:
a.       Pihak penyedia jasa cloud computing memberikan layanan update dan konfigurasi sehingga mempermudah pekerjaan pegawai di instansi pemerintah.

Referensi
http://rosid.net/kelebihan-dan-kekurangan-cloud-computing-komputasi-awan/
http://deris.unsri.ac.id/materi/jarkom/mengenal_cloudcomputing.pdf
http://repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_2266.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_awan
http://ilmukomputer.org/2013/04/24/penerapan-cloud-computing-di-instansi-pemerintah/
http://ilmukomputer.org/2012/11/13/cloud-computing-lapangan-pekerjaan-baru/